Laporan Praktikum Kimia anorganik sulfur
Laporan
Praktikum Kimia Anorganik I
" SULFUR
"
Disusun oleh :
Nama :
Angelin Kristin
Nim :
1416150008
Dosen pengampu :
Leony Sanga L.Purba Mpd.
Prodi Pendidikan kimia
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kristen Indonesia
2016
PERCOBAAN III
A. Judul
Percobaan : Sulfur
B. Tanggal
Pelaksanaan : 6 November 2015
C. Tujuan
Percobaan :
1. Memahami beberapa karakteristik
senyawa belerang
2. Mengetahui penggunaan belerang
3. Memahami proses pembuatan asam
sulfat
4. Memahami dampak penggunaan
belerang
5. Mengetahui apa yang dimaksud
dengan belerang plastic
D. Tinjauan
Teori
E. Alat dan
Bahan
No
|
Alat
|
Bahan
|
||||
Nama
|
Ukuran
|
Jumlah
|
Nama
|
Konsentrasi
|
Jumlah
|
|
1
|
Gelas kimia
|
1000mL
|
2 Buah
|
Na2S2O3
|
-
|
0,5 gram
|
500mL
|
1 Buah
|
Serbuk S
|
-
|
1,3 gram
|
||
2
|
Pemanas
|
Sedang
|
1 Set
|
AgNO3(aq)
|
0,1 M
|
Beberapa tetes
|
3
|
Kaca Arloji
|
Sedang
|
1 Set
|
NaOH(aq)
|
5 M
|
2,5 ml
|
4
|
Corong
|
Sedang
|
1 Buah
|
Kertas saring
|
-
|
8 Lembar
|
5
|
Pipet testes
|
Sedang
|
6 buah
|
HCl encer
|
0,5 M
|
Beberapa tetes
|
6
|
Tabung Reaksi
|
Sedang
|
1 Set
|
aquadest
|
-
|
70 ml
|
7
|
Penjepit
|
Sedang
|
1 Buah
|
|||
8
|
Gelas Ukur
|
100 ml
|
2 Buah
|
|||
9
|
Labu Ukur
|
50 ml
|
1 Buah
|
|||
10
|
Timbangan
|
Sedang
|
1 Buah
|
F. Prosedur
Kerja
1.
Masukkan ~ 1 gram serbuk belerang ke dalam
tabung reaksi, panaskan secara perlahan (hati – hati ) hingga meleleh, kemudian
tuangkan cairan panas belerang ini kedalam gelas kimia yang berisi air dingin
(~10 ml). Amati hasil perubahannya.
2.
Masukkan ~ 1 gram serbuk belerang ke dalam
tabung reaksi yang berisi ~3 mL toluene (awas mudah terbakar dan bersifat
karsinogenik), panaskan secara perlahan hingga larut; larutan ini kemudian
diamkan sampai dingin kembali dan amati hasil (pertumbuhan) kristalnya.
3.
Ke dalam ~4 mL air larutkan ~0,5 gram kristal
Na2S2O3, kemudian tambahkan ~0,3 gram serbuk
belerang dan panaskan dengan hati – hati secara perlahan campuran ini selama 2
– 3 menit. Saring atau pusingkan dan ambil larutannya, kemudian kedalam
filtrate ini tambahkan asam hidroklorida encer ( kerjakan di dalam almari asap
). Amati secara hati – hati dan catata setiap perubahan yang terjadi.
4.
Panaskan hingga mendidih campuran ~2,5 mL NaOH
( 5 M ) dan ~0,25 gram belerang selama 3 – 4 menit. Dinginkan, saring ke
dalam tabung reaksi, kemudian di dalam filtrate ini tambahkan asam hidroklorida
( 5 M ) bertetes – tetes dan tutup ujung tabung dengan kertas saring yang telah
dibasahi dengan larutan perak nitrat ( kerjakan ini dalam almari asap ). Amati,
kenali baunya, dan catat setiap perubahan yang terjadi.
G. Hasil dan
pembahasan
Hasil
Pengamatan
No
|
Perlakuan
|
Amatan dan Simpulan / Persamaan
reaksi
|
1.
2.
3.
|
Serbuk belerang dipanaskan kemudian dituangkan kedalam air
dingin
Kristal Na2S2O3 + aquadest + sulfur kemudian dipanaskan hingga larut dibiarkan dingin
kembali
Serbuk belerang + NaOH dipanaskan hingga larut
Kemudian ditetesi larutan HCl dan setelah itu tutup dengan
kertas saring yang telah ditetesi AgNO3
|
Serbuk belerang berwarna kuning kemudian setelah serbuk sulfur dipanaskan
hingga meleleh warnanya berubah menjadi merah keorenan dan menjadi ada
endapan dan setelah dituangkan kedalam air dingin membentuk gumpalan
Kristal
Na2S2O3
berwarna putih dan setelah dicampurkan dengan air menghasilkan larutan
berwarna putih keruh dan adanya endapan dan sedikit gelembung. Ketika dimasukkan
serbuk sulfur serbuknya tidak larut , setelah dipanaskan menghasilkan
gelembung tidak ada lagi endpan di bawahnya
Warna larutan NaOH menjadi bening setelah
dicampurkan serbuk belerang warna menjadi kuning
Pada saat dipanaskan warna larutan menjadi
warna merah bata
Setelah ditetesi HCl larutan menjadi lebih
jernih
Pada saat larutan di tutup dengan kertas saring yang
telah ditetesi AgNO3 larutan menjadi kemerahan lagi atau merah
bata
|
Pembahasan
Pada percobaan diatas mengenai unsur belerang
/ sulfur dimana belerang yang dipakai pada praktikum kali ini adalah berbentuk
serbuk atau yang berwujid padat berwarna kuning. Ada tiga perlakuan yang
dilakukan dan takaran sulfur yang digunakan pun bervariasi belerang ada yang 1
gram dan ada yang 0,3 gram serbuk belerang.
Pada
perlakuan pertama mula-mula yang dilakukan mereaksikan serbuk sulfur sebanyak 1
gram serbuk sulfur ini tidak ditambahkan apapun hanya dimasukkan ke dalam
tabung reaksi kosong lalu dipanaskan dengan Bunsen, dari pembakaran ini
tentunya ada oksigen yang berupa gas yang ikut bereaksi dengan sulfur sehingga
kondisi dalam keadaan suhu panas maka sulfur pun di akhirnya meleleh dan
menjadi larutan nelerang dengan warna merah keorangean.
Lalu belerang
yang meleleh tadi langsung dicampurkan dengan air ini ,pada dasarnya air biasa
dikenal sebagai pelarut namun pada kondisi ini air tidak dapat melarutkan
sulfur yangterjadi malahan sulfur berubah menjadi plastic sulfur yang berwarna
kuning.
Pada
percobaan kedua, dalam hal ini diperlukan Kristal putih tiosulfat yang sebelum
dicampur dengan sulfur dilarutkan dulu dengan aquadest sehingga menjadi larutan
natrim tiosulfat yang tak berwarna, selanjutnya dimasukkan serbuk belerang
kuning yang beratnya 0,3 gram dan tidak bercampur, lalu dipanaskan yang dimana
menghasilkan kondisi terpisah. Pisah intinya masih tidak bercampur anatara
larutan dengan serbuk belerang kemudian disaring dan didapat larutan menjadi
keruh lalu ditambahkan HCl 0,5 M yang tidak berwarna tetes demi tetes sehingga
menghasilkan larutan putuh susu da nada sedikit yang mengendap.
Pada
perlakuan ketiga yang ketiga ini serbuk belerang yang berwarna kuning dicampur
dengan larutan NaOH 5M yang tidak berwarna kondisi ini belerang juga tidak
larut hal ini disebabkan sifat kelarutan sulfur yang tidak larut dalam air atau
pelarutan hanya mudah larut dalam CS2 namun dipanaskan beberapa menit belereng di proses
menjadi gumpalan atau Kristal-kristal jadi warna orange akhirnya pun larut dan
larutannya pun menjadi berwarna oeange pekat atau merah bata.
Kemudia
setelah itu disaring pada saat percobaan warna larutannya menjadi merah atau
bisa di sebut orange pekat dan setelah larutan ditetesi HCl 0,5M warnanya menjadi jernih. Pada teori
sebenarnya seharusnya pada larutan NaOH yang telah ditetesi HCl warnanya
menjadi bening. Kesalahan yang terjadi pada saat praktikum bisa jadi
dikarenakan salahnya prosedur meneteskan HCl nya atau terlalu banyak meneteskan
HCl nya.
Selanjutnya
larutan tersebut ditutupi dengan kertas saring yang telah ditetedi larutan AgNO3
beberapa tetes hasil yang didapat pada saat percobaan ada warna putih diatas
permukaan larutan lalu kelama-lamaan menjadi kemerahan/ merah bata.
Dan pada
teorinya memang bila kertas saring yang telah diteteskan AgNO3 dan ditutup kemulut tabung
akan membentuk dua fase awalnya pada ada beberapa serbuk belerang yang
menggumpal diatas tapi lama kelamaan akan menghilang. Hal ini terjadi karena
sifat dari AgNO3 nya itu sendiri.
H. Pertanyaan
1.
Tuliskan
semua reaksi kimia yang terjadi dalam pembuatan belerang rombis dan monoklin
serta reaksi antara firit dan HCl.
S8 (s) + CHCl 3 (aq) S8 (rombis)
Reaksi belerang monoklin
S8 (s) + CS2 (aq) S8
(monoklin)
2.
Gambarkan
stuktur dari belerang rombis dan monoklin.
3.
Sebutkan
sifat-sifat fisika dan kimia dari H2S.
I.
Kesimpulan
1.
Belerang atau
sulfur adalah unsur kimia dalam table periodic yang memiliki unsur S dan nomor
atom 16. Belerang dalam bentuk aslinya adalah sebuah zat kristalin kuning.
Dialam belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai
mineral-mineral sulfide.
2.
Belerang plastic
yang diperoleh dari lelehan belerang yang dituangkan kedalam air berisi
rantai-rantai spiral.
3.
Penggunaan
belerang adalah sbb ;
1. Untuk membuat asam sulfat
2. Untuk membuat gas SO2 yang biasa
dipakai untuk mencuci bahan yang terbuat dari wool dan sutera
3. Pada industri ban, belerang untuk vulkanisasi
karet yang berkaitan agar ban bertambah ketegarannya serta kekuatannya.
4. Belerang jugab digunakan pada industry obat-obatan,
bahan peledak dan industry korek api yang menggunakan SbS2
4.
Proses pembuatan
asam sulfat ;
1. Proses timbal
Proses tersebut menggunakan ruang yang
reactor dindingnya dilapisi timbal oleh sebab itu dinamakan proses kamar timbak
atau bilik timbal.
Proses ini
menggunakan katalis V2O5
5.
Belerang
bersifat mudah terbakar yang menhasilkan gas belerang dioksida. Gas ini dapat
menyesakan pernapasan dan menimbulkan gejala batuk. Dalam jmlah besar belerang
dioksida dapat merusak saluran pernapasan.
J.
Daftar Pustaka
1. D., Budevsky 1979. Poundation of chemical
analysis. London ; Eliss Horwood
2. Ranawijaya., Jahja .1985. Ilmu kimia 2. Jakarta;
Depdikbud
3. Vogel.1985. Analisis Anorganik kualitatif.
Jakarta ;PT kaliman Media Pusaka
4. Zilazulaiha.blogspot.com // Tugas kimia Anorganik
1 sulfur .
5. Handoyo. Kristian Susianti. 2001. Dasar-dasar
kimia anorganik non logam. Yogyakarta
K. Lampiran
Tadaaa…. Ini dia beberapa prosedur yang telah
dilakukan untuk percobaan sulfur kali ini.
Komentar
Posting Komentar