Laporan Praktikum Kimia Fisika I ( Termokimia)



PERCOBAAN I
A. Judul Percobaan                 : Termokimia
B. Tanggal Pelaksanaan          : 12 Desember 2015
C. Tujuan Percobaan               :
1. Menentukan reaksi natrium hidroksida NaOH dengan asam   klorida HCl
2. Dapat memahami konsep endoterm dan eksoterm
3. Dapat memahami prinsip kerja dari kalorimetri
4. Dapat menuliskan persamaan termokimianya
5. Dapat menjelaskan faktor dari perubahan kalor
D. Tinjauan teori                    :
            Termokimia merupakan salah satu kajian khusus dari Termodinamika, yaitu kajian mendalam mengenai hubungan antara kalor dengan bentuk energi lainnya. Dalam termodinamika, kita mempelajarikeadaan sistem, yaitu sifat makroskopis yang dimiliki materi, seperti energi, temperatur, tekanan, dan volume. Keempat sifat tersebut merupakan fungsi keadaan, yaitu sifat materi yang hanya bergantung pada keadaan sistem, tidak memperhitungkan bagaimana cara mencapai keadaan tersebut.  Artinya, pada saat keadaan sistem mengalami perubahan, besarnya perubahan hanya bergantung pada kondisi awal dan akhir sistem, tidak bergantung pada cara mencapai keadaan tersebut.
Hukum Termodinamika I disusun berdasarkan konsep hukum kekekalan energi yang menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan; energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Dalam kajian Hukum Termodinamika I, kita akan mempelajari hubungan antara kalorusaha (kerja), dan perubahan energi dalam (ΔU).
Perubahan energi dalam (ΔU) dapat dinyatakan dalam persamaan ΔU = Uf – Ui, dimana Uf adalah energi dalam setelah mengalami suatu proses dan Ui adalah energi dalam sebelum mengalami suatu proses. Perubahan energi dalam (ΔU) merupakan fungsi keadaan. Energi dalam (U) akan bertambah jika sistem menerima kalor dari lingkungan dan menerima usaha (kerja) dari lingkungan. Sebaliknya, energi dalam (U) akan berkurang jika sistem melepaskan kalor ke lingkungan dan melakukan kerja (usaha) terhadap lingkungan. Dengan demikian, hubungan antara kalorusaha (kerja), dan perubahan energi dalam (ΔU) dapat dinyatakan dalam persamaan sederhana berikut:
ΔU = Q + W
Perubahan energi dalam (ΔU) adalah penjumlahan dari perpindahan kalor (Q) yang terjadi antar sistem-lingkungan dan kerja (W) yang dilakukan oleh-diberikan kepada sistem.                                Semua reaksi kimia dapat menyerap maupun melepaskan energi dalam bentuk panas (kalor). Kalor adalah perpindahan energi termal antara dua materi yang memiliki perbedaan temperatur. Kalor selalu mengalir dari benda panas menuju benda dinginTermokimia adalah kajian tentang perpindahan kalor yang terjadi dalam reaksi kimia (kalor yang menyertai suatu reaksi kimia).
Aliran kalor yang terjadi dalam reaksi kimia dapat dijelaskan melalui konsep sistem-lingkunganSistem adalah bagian spesifik (khusus) yang sedang dipelajari oleh kimiawan. Reaksi kimia yang sedang diujicobakan (reagen-reagen yang sedang dicampurkan) dalam tabung reaksi merupakan sistem. Sementara, lingkungan adalah area di luar sistem, area yang mengelilingi sistem. Dalam hal ini, tabung reaksi, tempat berlangsungnya reaksi kimia, merupakan lingkungan.                                                                                                              Ada tiga jenis sistemSistem terbuka, mengizinkan perpindahan massa dan energi dalam bentuk kalor dengan lingkungannyaSistem tertutup, hanya mengizinkan perpindahan kalor denganlingkungannya, tetapi tidak untuk massa. Sedangkan sistem terisolasi tidak mengizinkan perpindahan massa maupun kalor dengan lingkungannya.                                                       Pembakaran gas hidrogen dengan gas oksigen adalah salah satu contoh reaksi kimia dapat menghasilkan kalor dalam jumlah besar. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
2 H2(g) + O2(g) –> 2 H2O(l) energi
Dalam reaksi ini, baik produk maupun reaktan merupakan sistem, sedangkan sekeliling reaksi kimia merupakan lingkungan. Oleh karena energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, hilangnya sejumlah energi pada sistem akan ditampung pada lingkungan. Dengan demikian, kalor yang dihasilkan dari reaksi pembakaran ini sesungguhnya merupakan hasil perpindahan kalor  dari sistem menujulingkungan. Ini adalah contoh reaksi eksoterm, yaitu reaksi yang melepaskan kalor, reaksi yang memindahkan kalor ke lingkungan.
Penguraian (dekomposisi) senyawa raksa (II) oksida hanya dapat terjadi pada temperatur tinggi. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
energi + 2 HgO(s) –>  2 Hg(l) + O2(g)
Reaksi ini adalah salah satu contoh dari reaksi endoterm, yaitu reaksi yang menyerap (membutuhkan) kalor, reaksi yang memindahkan kalor dari lingkungan ke sistem.                   Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang memancarkan (melepaskan) kalor saat reaktan berubah menjadi produk. Reaktan memiliki tingkat energi yang lebih tinggi dibandingkan produk, sehingga energi dibebaskan pada perubahan reaktan menjadi produk. Sebaliknya, pada reaksi endoterm terjadi hal yang berlawanan. Pada reaksi endoterm, terjadi penyerapan kalor pada perubahan dari reaktan menjadi produk. Dengan demikian, reaktan memiliki tingkat energi yang lebih rendah dibandingkan produk.
Satuan ΔH adalah joule per mol atau kilojoule per mol. Hubungan kalor reaksi (Q), jumlah mol zat yang bereaksi (n), dan entalpi reaksi (ΔH) dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:
ΔH = Q / n
Selain menggunakan metode kalorimeter, entalpi reaksi dapat pula ditentukan melalui beberapa metode lainnya. Salah satu metode yang sering digunakan para kimiawan untuk mempelajari entalpi suatu reaksi kimia adalah melalui kombinasi data-data ΔH°f. Keadaan standar (subskrip °) menunjukkan bahwa pengukuran entalpi dilakukan pada keadaan standar, yaitu pada tekanan 1 atm dan suhu 25°C. Sesuai kesepakatan, ΔH°f unsur bebas bernilai 0, sedangkan ΔH°f senyawa tidak sama dengan nol (ΔH°f unsur maupun senyawa dapat dilihat pada Tabel Termokimia). Kita dapat menghitung entalpi suatu reaksi kimia apabila ΔH°f unsur maupun senyawa yang terlibat dalam reaksi tersebut diberikan. Sebagai contoh, berikut ini diberikan suatu reaksi hipotetis:
a A + b B     —————>   c C + d D
Reaksi kimia pada dasarnya merupakan peristiwa pemutusan-penggabungan  ikatan. Saat reaksi kimia berlangsung, reaktan akan mengalami pemutusan ikatan, menghasilkan atom-atom yang akan bergabung kembali membentuk produk dengan sejumlah ikatan baru. Dengan mengetahui nilai entalpi masing-masing ikatan, kita dapat menghitung entalpi suatu reaksi kimia. Oleh karena pemutusan ikatan kimia selalu membutuhkan sejumlah kalor dan sebaliknya pembentukan ikatan kimia baru selalu disertai dengan pelepasan kalor, maka selisihnya dapat berupa pelepasan (eksoterm) maupun penyerapan (endoterm) kalor.
Jika kalor yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan lebih tinggi dibandingkan kalor yang dilepaskan pada saat pembentukan ikatan, maka reaksi tersebut membutuhkan kalor (endoterm) Jika kalor yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan lebih rendah dibandingkan kalor yang dilepaskan pada saat pembentukan ikatan, maka reaksi tersebut melepaskan kalor (eksoterm).
E. Alat dan Bahan
1. Alat
No
Nama Alat
Jumlah
Ukuran
1
Gelas Kimia
1 buah
1000 ml


3 buah
500 ml
2
Kalorimeter
1 buah
Sedang
3
Thermometer
1 buah
Sedang
4
Batang Pengaduk
2 buah
Sedang
5
Timbangan
1 buah
Sedang
6
Labu ukur
2 buah
50 ml
7
Corong
1 buah
Sedang
8
Gelas ukur
3 buah
500 ml

2. Bahan
No
Nama Bahan
Konsentrasi
Jumlah
1
Air
-
50 ml
2
NaOH
1 M
22 ml
3
HCl
1 M
22 ml
4
KI
0,1 M
4 ml
5
C6H12O6
1 M
2 ml
6
AgNO3
0,1 M
2 ml
7
Kertas Saring
-
2 Lembar

F. Prosedur Kerja
           

           
G. Hasil dan Pembahasan
             Temperatur merupakan besaran penting yang diamati pada praktikum termokimia. Temperatur diukur dengan menggunakan temperature.Cairan yang diukur suhu reaksinya  diaduk dengan menggunakan pengaduk pada calorimeter agar suhu larutan merata.
             Pada percobaan kali ini digunakan dua larutan untuk diukur suhunya. Kedua larutannnya adalah NaOH 1M dan HCl 1M. Untuk tahap yang pertama adalah mengukur suhu dari NaOH dengan cara memasukkan thermometer kedalam larutannya. Suhu yang didapatkan adalah 61°C . Dengan cara yang sama ukur suhu larutan HCl dan tertanya suhunya sebesar 33°C.
             Sebenarnya pada saat praktikum adanya kesalahan saat praktikum, segarusnya suhu NaOH dan HCl harusnya sama. Berdasarkan teori penyamaan suhu NaOH dengan HCl sangatlah penting. Sebab apabila suhu keduanya berbeda terjadi dua perubahan kalor yaitu perubahan kalor reaksi dan perubahan kalor campuran dengan suhu yang berbeda.
        Dicampurkan basa ke calorimeter dan diukur suhu campuran selama 5 menit dengan selang waktu tertentu. Reaksi yang terjadi adalah reaksi netralisasi basa kuat oleh asam kuat karena larutan basa yang pertama kali dimasukkan ke calorimeter.                                                   Reaksi netralisasinya adalah :
NaOH + HCl         NaCl + H2O
             Sebenarnya dapat ditentukan tetapan suhu kalorimetri dengan cara air dingin dipanaskan dengan air panas. Perlahan akan terjadi penurunan suhu. Terjadi dua macam reaksi saat air panas dan air dingin di rekasikan.
             Kedua reaksi tersebut adalah reaksi endoterm dan eksoterm, reaksi eksoterm ketika air panas yang suhunya lebih tinggi melepaskan kalor. Kalor yang dilepaskan oleh air panas kemudian diterima oleh air dingin. Saat itulah reaksi endoterm berlangsung.
Tetapi sangat disayangkan percobaan penentuan penetapan suhu calorimeter tidak dilakukan, sehingga kita tidak mengetahuinya.
Pada percobaan kali ini NaOH dan HCl adalah sebagai sistem dan batang pengaduk dan thermometer sebagai lingkungannya.
Dari data diatas, dapat dianalisis:
Ø  Perubahan suhu (Δt) pada reaksi tersebut :
Δt = t2- t1
     = 62°C - 47°C
     =  15°C
Ø  Jika massa jenis campuran dianggap sama dengan jumlah volume maka massa campuran = 50 ml
Ø  Denga menggunakn harga c= 4,184 maka kalor reksi,
Ø  Q  = m.c. Δt
     = 50.4,184.15
     = 3138 Kj
Ø  Jumlah mol NaOH dalam 25 ml larutan NaOH 1M
Molar x Volume = 1M X 0,25 L = 0,025 mol
Ø  Jumlah mol HCl dalam 25 ml larutan HCl 1M
Molar x Volume = 1M X 0,25 L = 0,025 mol
Ø  Jumlah mol H2O yang terbentuk dari reaksi = 0,25 mol
Ø  Perubahan entalpi (ΔH) reaksi permol H2O yang terbentuk
Qreaksi = m.c. Δt
                      = 50.4,184.15
                      = 3138 Kj
            Jadi kalor reaksi permol NaOH
            Qreaksi permol =
                                     = - 125520 Kj
Ø  ΔHn NaOH       = ΔHn HCL
            = - 125520 Kj
Ø  Persamaan termokimia
Ø  NaOH + HCl         NaCl + H2O                                                 ΔH = - 125520 Kj
H. Jawaban Pertanyaan
1.      Tuliskan reaksi yang terjadi dan kalor yang diserap ataupun dilepaskan pada percobaan !
Jawab : NaOH + HCl             NaCl + H2O                                            ΔH = - 125520 Kj
2.      Gambarkan grafik hubungan antara konsentrasi dengan suhu !
Jawab :

I. Kesimpulan
1.      Reaksi pencampuran antara NaOH dengan larutan HCl akan menyebabkan kenaikan suhu , sehingga reaksi ini dapat dikatakan reaksi eksoterm.
2.      Reaksi eksoterm adalah rekasi yang menyebabkan adanya transfer kalor dari sistem ke lingkungan, reaksi eksoterm selalu ditandai dengan kenaikan suhu pada saat reaksi berlangsung
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyebabkan adanya transfer kalor dari lingkungan ke sistem
3.      Prinsip kerja kalorimetri , kalorimetri terdiri atas bejana logam yang jenisnya telah diketahui, dinding penyekat dari isolator yang berfungsi untuk terjadinya perambatan kalor kelingkungan sekitar.
4.       Persamaan termokimia :
NaOH + HCl         NaCl + H2O                                                 ΔH = - 125520 Kj
Tanda (–) menunjukkan reaksi terjadi secara eksoterm
5.      Perubahan kalor pada suatu zat atau sistem ditentukan pleh perubahan suhu, massa zat dan kalor jenis.
J. Daftar Pustaka
1. Chang, Rymond. 2004. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga.
2. Foliatini, 2008. Buku Pintar Kimia. Jakarta: Wahyu Media.
3. Oxtoby. 2001. Prinsip Kimia Modern. Jakarta: Erlangga.
4. Robinson,William R.1977.General Chemistry Tenth Edition. New York: Hougton   Mifflin Company.
5. Sukardjo. 1997. Kimia Fisika. Rineka Cipta: Jakarta

K. Lampiran
            Berikut ini beberapa dokumentasi percobaan termokimia :

             
Diatas adalah gambar alat Kalorimetri sederhana untuk menghitung kalor







Komentar

Postingan Populer